Kamis, 04 Juni 2009

Program Peningkatan Kecerdasan Anak

MILENIUM baru telah tiba. Tantangan lebih berat memaksa semua orang untuk mempersiapkan diri sedini mungkin, agar tidak tertinggal dalam persaingan yang lebih keras. Sebagai orang normal, tentu tidak ada keinginan untuk tertinggal dengan orang lain. Untuk itulah segala cara dan upaya ditempuh untuk mengantisipasi persaingan ini.

Tantangan akan lebih berat bagi mereka yang saat ini masih anak-anak. Di usia dewasa, mereka harus berhadapan dengan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga persaingan menjadi amat berat. Selain dengan bangsa sendiri, mereka juga harus bersaing dengan orang atau perusahaan luar negeri, yang akan keluar masuk secara bebas.

Persaingan ini tidak main-main. Jika tidak diantisipasi dengan cermat, semua bisa sia-sia dan terlambat. Untuk itu diperlukan cara mengantisipasinya. Antara lain dengan membangun kecerdasan anak sedini mungkin.

KECERDASAN EMOSI :

Hanya anak yang cerdas, kreatif dan stabil secara emosional yang bisa survive dalam kerasnya persaingan ini. Dan, pendidikan menjadi faktor terpenting dalam menciptakan anak yang cerdas, kreatif dan stabil. Pendidikan di sini mencakup pendidikan formal di sekolah maupun informal di rumah maupun lingkungannya.

Namun seringkali, pendidikan - yang notabene cara membangun kecerdasan - justru menjadi tidak efektif karena hanya mementingkan salah satu sisi. Seperti mendidik anak secara kognitif saja. Sementara sisi emosinya tidak pernah disentuh. Ini menjadikan anak merasa tertekan, stres dan tidak bahagia.

Anak sebaiknya tidak hanya dididik agar cerdas, tapi juga mampu berpikir kreatif, imajinatif dan mempunyai emosi yang stabil.

Selama ini banyak anak yang pandai secara intelektual, tapi gagal secara emosional. Mungkin itulah salah satu alasan, mengapa saat ini banyak terjadi tawuran, pemakaian Narkoba, kenakalan remaja bahkan tindak kriminal. Sebenarnya, banyak anak yang pandai. Tapi karena emosinya sulit dikendalikan, mudah terpengaruh lingkungan, sehingga tawuran menjadi salah satu saluran pelampias kekesalan, kemarahan.

KECERDASAN POTENSIAL :

"Jika Kecerdasan Intelektual membuat seseorang Pandai, dan Kecerdasan Emosional menjadikannya Bisa Mengendalikan Diri, maka Kecerdasan Spiritual memungkinkan Hidupnya Penuh Arti. Ini Diyakini Merupakan Kecerdasan Tertinggi".

Berdasarkan hasil survey di Amerika Serikat pada tahun 1918 tentang IQ ternyata ditemukan bahwa bila sementara skor IQ anak-anak makin tinggi, Kecerdasan Emosional mereka justru menurun. Diketahui bahwa anak-anak generasi sekarang lebih sering mengalami masalah emosinya. Dalam hal ini anak-anak sekarang tumbuh dalam kesepian dan depresi, lebih mudah stres, lebih mudah marah dan lebih sulit diatur, lebih gugup, mudah terpengaruh dan cenderung suka cemas serta agresif.

Hasil Penelitian para psikolog USA menyimpulkan bahwa Kesuksesan dan Keberhasilan seseorang didalam menjalani Kehidupan sangat didukung oleh Kecerdasan Emosional (EQ - 80 %) sedangkan peranan Kecerdasan Intelektual (IQ) hanya 20 % saja.

Setiap manusia memiliki Kecerdasan Potensialnya masing-masing, tentunya banyak hal yang bisa melatar belakangi hal tersebut. Kecerdasan Potensial (PQ) > Kecerdasan Emosional (EQ) 80 % + Kecerdasan Intelektual (IQ) 20 %.

Kecerdasan Spiritual (SQ) 100 %

Dimana ternyata Pusatnya IQ dan EQ adalah Kecerdasan Spiritual (SQ), sehingga diyakini bahwa SQ yang menentukan Kesuksesan dan Keberhasilan Seseorang. Dalam hal ini IQ dan EQ akan bisa berfungsi secara Baik/Efektif jika dikendalikan oleh SQ.

"Hati mengaktifkan nilai-nilai kita yang paling dalam, mengubahnya dari sesuatu yang kita pikir menjadi sesuatu yang kita jalani. Hati tau hal-hal yang tidak, atau tidak dapat diketahui oleh Pikiran. Hati adalah sumber keberanian dan semangat, integritas dan komitmen. Hati adalah sumber energi dan perasaan mendalam yang menuntut kita belajar, menciptakan kerjasama, memimpin dan melayani".

Hati Nurani akan menjadi pembimbing manusia terhadap apa yang harus ditempuh dan apa yang harus diperbuat, artinya setiap manusia sebenarnya telah memiliki sebuah Radar Hati sebagai pembimbingnya.
" Mata Hati punya kemampuan 70 kali lebih besar untuk melihat kebenaran daripada dua indra penglihatan " - Jalaludin Rumi

Dengan Terapi NurSyifa' maka Kecerdasan-Kecerdasan tersebut (IQ - EQ - SQ) bisa ditingkatkan supaya lebih Optimal sehingga Keberhasilan dan Kesuksesan bisa segera didapatkan.

Program ini untuk anak usia 1 - 12 tahun (Sehat, Tidak sedang menderita Penyakit Berat).

Metode dan Manfaat :

1.

1. Pengaktifan Nur-Ilahi dan Kekuatan Ilahiyah.
2.

2. Meningkatkan Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritualnya. ( I-ESQ Multiple Inteligences )
3.

3. Pembangkitan Multiple Inteligences, 8 jenis kecerdasan potensial Anak diaktifkan dan ditingkatkan antara lain : linguistic intelligence (kecerdasan linguistik), logical-mathematical intelligence (kecerdasan logika-matematika), visual-spatial lintelligence (kecerdasan visual-spasial), bodily-kinesthetic intelligence (kecerdasan gerak tubuh), musical intelligence (kecerdasan musikal), interpersonal intelligence (kecerdasan gerak tubuh), musical intelligence (kecerdasan musikal), interpesonal intenligence (kecerdasan intrapersonal), dan naturalist intellingence (kecerdasan naturalis).
4.

4. Dibangkitkan berbagai macam Kekuatan, Potensi dan Kemampuan yang tersembunyi sesuai dengan bakatnya.
5.

5. Meningkatkan Daya Konsentrasi, Semangat dan Pengendalian Diri, meningkatkan Daya Fikir, Kecerdasan, Daya Tangkap, Ingatan, dll. (Aktifitas Neuron diotak ditingkatkan, dipercepat).
6.

6. Bersih dan Terjaga dari Unsur-unsur Hewani yang Mengganggu, Pengaruh Jahat, Energi Negatif, dan Gangguan Makhluk.
7.

7. Meningkatkan Kondisi Kesehatan, Kekuatan serta Vitalitasnya.
8.

8. Meningkatkan Imunitas (kekebalan tubuh) terhadap berbagai Penyakit.
9.

9. Dibangkitkan berbagai Kepekaan yang bermanfaat (Kepekaan Gerak-Rasa-Bathin-Mata Bathin-Energi).
10.

10. Mengisi dan Menumbuhkan Nur Asmaul Husnah dan Nur Akhlaqul Karimah (Budi Pekerti yang Luhur).
11.

11. Menjadi Anak yang Soleh dan Soleha serta Penuh Manfaat.
12.

12. Sukses Bahagia Sejahtera dan Berhasil di Kehidupan Dunia maupun Akherat.

Dibutuhkan Kesabaran Untuk Keberhasilan :

Kadang-kadang orang tua tidak sabar dengan sikap dan pola asuh yang diterapkan kepada anaknya. Dengan bertambahnya usia dan dengan semakin luasnya lingkungan sosial anak maka rasa ingin tahu anak diharapkan semakin tumbuh.

Bukannya mendorong rasa ingin tahu alami anak serta mengembangkan keinginan belajarnya, orang tua malah melakukan kebalikannya. Rasa ingin tahu seorang anak akan sesuatu hal akan pupus apabila ia berkali-kali datang dan bertanya kepada orang tuanya serta mendapati bahwa orang tuanya tidak berminat untuk menjawabnya bahkan memperlihatkan kehadiran anak dengan pertanyaannya telah mengganggu `ke-asyikan' sang ayah atau ibu, misalnya: ayah yang sedang membaca koran atau ibu sedang menonton televisi.

Selain sikap orang tua yang ambisius atau pola asuh yang otoriter dapat membuat anak frustasi dan ketakutan serta dapat memasung bakat serta kemampuannya, contohnya: orang tua menunjukkan sikap tidak suka apabila anak-nya menunjukkan kemampuan bernyanyi di depan umum karena ayah berpendirian bahwa anaknya tidak boleh menjadi seorang penyanyi atau artis apabila ia sudah menjadi dewasa kelak.

RESPON POSITIP ORANG TUA :

Adalah sangat bijaksana apabila orang tua memperhatikan dan memberikan respon positif terhadap ` bakat-bakat ` yang telah diperlihatkan si anak. Dengan demikian orang tua bertindak sebagai fasilitator dalam mengembangkan `Minat dan Bakat' anak yang terlihat.

Ingatlah, seorang anak adalah titipan Sang Khalik bagi kita. Biarlah anak-anak kita dapat lepas seperti anak panah dari busurnya ke arah yang dikehendaki Sang Khalik....

TIDAK ADA ANAK BODOH ATAU PINTAR :

Sesungguhnya tidak ada anak yang bodoh dan pintar, yang penting adalah melatih dan memberi mereka informasi yang efektif dan berguna dengan metode yang baik, agar anak bisa berkembang dengan sempurna.

Usia Terbaik untuk mengikuti program Kecerdasan Anak adalah antara umur 1 sampai 12 tahun.

" Program Peningkatan Kecerdasan Anak " ini berlangsung selama 10 kali Terapi @ Rp 150.000,--, Investasi Kecerdasan Anak Rp. 1.500.000,- (Terapi ke 10 diterapi Khusus oleh Mas Reno). Sehari bisa diambil 2 sampai 3 x terapi.

Kemudian, bila diinginkan bisa dilanjutkan dengan program Pemantapan dan Pengembangan Potensi Diri.

Ini adalah suatu Metode yang Luar Biasa untuk menunjang Terwujudnya Keberhasilan dan Kesuksesan Anak Anda dalam waktu singkat.....

Untuk Informasi Lebih lanjut, Hubungi Ibu Atikah atau Mas Reno ( 021 - 314 7850 dan (62-21) 988 77 826. ).

Hasil Evaluasi :

1. Daya Tangkap, Ingatan dan Daya Fikir menguat, dari celotehan mereka : "Pa, akhir-akhir ini, soal-soal yang diajarin guru mudah semua yaa..., Abi ingat perhitungan matematika itu jawabannya....", dll.

2. Umumnya, yang membanggakan, terjadi peningkatan dari rangking duapuluhan meningkat menjadi sepuluh besar, 3 besar, bahkan ranking kesatu.

3. Lebih Cerdas dan lebih Cerdik, terbukti dari celotehan mereka seperti : "Ma, Abi lebih cerdik dari si... karena....", "Pa, semua pertanyaan guru bisa Abi jawab, sekarang Abi dibilang Anak Pintar...".

4. Terjadi perubahan pada Sifat Perilaku dan Cara / Pola Berfikir, terlihat lebih sabar tidak temperamental, lebih konsentrasi, jarang merengek, mudah bergaul dan cepat menyesuaikan diri pada situasi yang baru, dll. lebih terlihat dewasa.

5. Yang Menggembirakan adalah Lebih Rajin dan Penurut, rajin Belajarnya dan rajin Ibadahnya, disuruh sekali saja sudah jalan / dilakukan, yang biasanya keras, agak bandel dan sukar diatur menjadi lebih lunak dan mudah diatur.

6. Lebih Toleran dan Antusias terhadap berbagai persoalan dan hal-hal baru terutama yang berhubungan dengan bakatnya.

7. Lebih peka terhadap apa yang Baik dan apa yang Buruk / Salah : "Ma, kalau Abi salah maafin yaa..."

8. Terlihat apa yang disukai dan apa yang kurang diminati, sehingga lebih mudah untuk diarahkan kepada berbagai hal yang bermanfaat, sehingga Pembentukan Masa Depannya Lebih Lancar.

9. Yang sangat menggembirakan adalah lebih sayang kepada Adik, Kakak dan Orang tuanya, lebih pengertian dan tidak pelit lagi, seperti kalau punya makanan enak, mau berbagi, serta mau main bersama, dll. : "Abi sayang Mama dan Papa..."

10. Menjadi Anak yang lebih Baik, Beriman, Sholeh/a, lebih Mengenal dan dekat dengan Tuhannya, Meningkat Iman Taqwa dan Ibadahnya, dll. hal baik lainnya.

11. Evaluasi Peningkatan Kecerdasan rata-rata antara 5 sampai 30 % bervariasi, akan tetapi secara fisik, mental dan spiritual terjadi perubahan yang cukup menyolok (signifikan). ( peningkatan pada IQ, terutama EQ dan SQ ).***

Renungan :

Kecerdasan tak hanya dilihat dari segi linguistik dan logika. Ada berbagai kecerdasan lain dan juga cara-cara yang berbeda dalam mengajar anak, sehingga dapat diperoleh hasil yang menakjubkan. Multiple Intelligences Quotient (MIQ) memberikan jawaban untuk itu.

Dr Howard Gardner, profesor pendidikan di Harvard University, mengembangkan suatu kriteria untuk mengukur apakah potensi yang dimiliki seseorang benar-benar suatu kecerdasan. Gardner tidak memandang kecerdasan manusia berdasarkan skor standar semata.

MULTIPLE INTELIGENCES :

Teori Multiple Intelligences dikembangkan oleh Gardner tahun 1983, berdasarkan pandangannya bahwa kecerdasan pada saat sebelumnya hanya dilihat dari segi linguistik dan logika. Padahal, ada berbagai kecerdasan dan orang-orang dengan kecerdasan tipe lain yang tidak diperhatikan. Beliau berpendapat bahwa kecerdasan yang berdasarkan pada tes IQ, yang merupakan pandangan tradisional, amatlah terbatas. Gardner mengemukakan definisi kecerdasan yang berbeda untuk mengukur cakupan yang lebih luas bagi potensi manusia, baik anak-anak maupun orang dewasa. Ia membaginya dalam 8 jenis kecerdasan.

Delapan kecerdasan yang dikemukakan oleh Gardner terdiri dari linguistic intelligence (kecerdasan linguistik), logical-mathematical intelligence (kecerdasan logika-matematika), visual-spatial lintelligence (kecerdasan visual-spasial), bodily-kinesthetic intelligence (kecerdasan gerak tubuh), musical intelligence (kecerdasan musikal), interpersonal intelligence (kecerdasan fikiran tubuh), musical intelligence (kecerdasan musikal), interpesonal intenligence (kecerdasan intrapersonal), dan naturalist intellingence (kecerdasan naturalis).

Kedelapan kecerdasan tersebut bisa saja dimiliki oleh setiap individu, hanya saja dalam taraf berbeda. Selain itu, kecerdasan ini juga tidak berdiri sendiri, terkadang bercampur dengan kecerdasan lain. Misalnya saja, bila kelak si kecil menjadi seorang ahli bedah, ia membutuhkan kecerdasan visual spasial yang menonjol untuk menggunakan pisau bedahnya, juga kecerdasan gerak tubuh untuk kelenturan tangannya ketika menggunakan pisau.

Bagi Gardner tidak ada anak bodoh atau pintar. Yang ada, anak yang menonjol dalam salah satu atau beberapa jenis kecerdasan. Dengan demikian, dalam menilai dan menstimulasi kecerdasan anak, orang tua dan guru selayaknya dengan jeli dan cermat merancang suatu metode khusus. Dalam menstimulasi kecerdasan anak, dapat dikatakan, kecerdasan tertentu bisa jadi diasah agar terampil.

MENGETAHUI POTENSI ANAK :

Bagaimana mengetahui potensi yang dimiliki oleh si buah hati? MIQ Test akan memberikan jawaban dan membantu para orang tua untuk lebih mengenal kekuatan atau bakat dan kekurangan anak-anaknya, sehingga dapat mengarahkan dan mempersiapkan mereka sejak dini. Selain itu juga dapat lebih memahami karakteristik dan gaya belajar si anak sehingga dapat terjalin suatu hubungan yang baik antara orang tua dengan anaknya.

Selain potensi diri si anak, kecerdasan juga berkaitan dengan peran otak. Semua gerakan yang dilakukan manusia diatur oleh otak. Setiap belahan otak (hemisphere) mengontrol gerakan sisi tubuh yang berlawanan. Belahan otak kiri mengatur badan, mata dan telinga bagian kanan. Bagian ini juga berperan dominan dalam berpikir logis dan rasional, menganalisa, bicara, serta berorientasi pada waktu dan hal-hal yang terinci. Sementara, belahan otak kanan mengontrol badan, mata dan telinga bagian kiri. Selain itu, belahan otak kanan dominan untuk hal-hal yang intuitif, merasakan, bermusik, menari, melakukan hal-hal kreatif,dan sebagainya.

Manusia normal memakai fungsi dari kedua belahan otak ketika belajar dan berpikir. Inteligensi dari seseorang ditentukan oleh efektivitas di dalam memakai otaknya, dan ini dapat dicapai dengan memakai kedua belahan otaknya secara bersamaan.

Karena kurangnya pemahaman dan pelatihan, kebanyakan dari kita tidak memakai kemampuan otak kita dengan penuh. Oleh sebab itu, sering kita tidak mampu berprestasi secara penuh dalam belajar dan berpikir. Bayangkan jika anak Anda mampu sepenuhnya memakai fungsi otaknya ketika belajar, dia pasti akan menjadi seorang pelajar yang percaya diri dan juga berprestasi baik.

TOTAL BRAIN :

Seorang ahli fisika jenius dari Inggris, Profesor Hawking memprediksi bahwa abad ke-21 merupakan kedatangan era total brain, ditandai dengan riset ke dalam perkembangan total brain dari manusia. Tidak ada orangtua yang ingin melihat anaknya dikuasai oleh satu sisi perkembangan otak, yang ingin dilihat adalah suatu perkembangan yang seimbang dalam belahan kiri dan kanan otak agar anak dapat berprestasi dalam berpikir dan belajar, dan juga dapat tampil dalam dunia masa depan yang kompetitif.

Pelatihan dan pengembangan Total Brain dirancang untuk mengajar seorang anak untuk memakai secara efektif fungsi dari belahan otak kanan dan kirinya. Tujuannya adalah untuk mengembangkan batas kemampuan belajar dan berpikir seorang anak, sehingga memampukan dia untuk mempunyai rasa percaya diri dan belajar dalam waktu singkat.

Kehidupan anak tetap perlu diperkaya melalui pengembangan berbagai jenis kecerdasan di tingkat yang memungkinkan. Jika si kecil memiliki peluang untuk belajar melalui kelebihan-kelebihannya, maka akan muncul perubahan-perubahan kognitif, emosional, sosial, bahkan perubahan fisik yang positif dan menakjubkan. Anda tentu berharap si kecil tumbuh menjadi anak yang tangguh dan bahagia bukan ?

MEMPERSIAPKAN ANAK SECARA DINI :

Sudah menjadi tugas orang tua untuk mempersiapkan anak-anak secara dini agar mampu bersaing di kemudian hari dalam era globalisasi yang penuh tantangan dan persaingan. Tiada yang lebih membahagiakan dan membanggakan selain menyaksikan anak-anak kita tumbuh dan berkembang dengan sempurna.

Marilah kita ikut mencerdaskan generasi masa depan kita dengan dimulai dari keluarga kita sendiri. Ingatlah selalu, waktu terpenting dalam kehidupan anak anda terus berjalan dengan cepat.

MEMBANGKITKAN POTENSI ANAK :

Potensi anak tergantung bagaimana lingkungan yang menjadi gurunya. Karena itu, kewajiban para orang tua adalah menciptakan lingkungan yang kondusif, yang membuat anak rileks, dan dapat memancing keluar potensi dirinya, kecerdasan dan percaya diri. Untuk itu, pahami pase-pase perkembangan anak Anda.

Pakar psikologi anak Dr Seto Mulyadi yang akrab dipanggil Kak Seto mengatakan, usia balita merupakan masa penting bagi perkembangan potensi seseorang, termasuk rasa percaya dirinya. Sejalan dengan itu, ahli perkembangan anak dari Universitas Georgia, AS, Dr Keith Osborn menyatakan, perkembangan kecerdasan yang sangat pesat terjadi pada saat anak berusia nol sampai lima tahun.

Hampir 50 persen potensi kecerdasan anak, katanya, sudah terbentuk pada usia empat tahun, kemudian mencapai 80 persen pada saat anak berusia delapan tahun. Kreativitas seseorang mulai meningkat pada usia tiga tahun dan mencapai puncaknya pada usia 4,5 tahun, dan akan segera menurun apabila tidak diupayakan agar kemampuan tersebut tetap terus berkembang.

MAKANAN BERGIZI DAN KASIH SAYANG :

Pada masa-masa penting pertumbuhan tersebut, selain pasokan makanan bergizi yang cukup, juga diperlukan kasih sayang dan perhatian orang tua serta dukungan keluarga pada sang anak, guna menunjang pertumbuhan otak dan cara berpikir anak tersebut.

Kecerdasan anak tidak dapat tumbuh dengan sendirinya, tetapi harus dirangsang. Untuk mengembangkan kemampuan berbahasa pada seorang anak, misalnya, maka orang tua harus rajin menjalin percakapan dengan sang anak. Saat anak masih bayi, tetaplah mengajaknya berbicara dengan suara yang halus, meski anak belum mengerti.

"Melalui kegiatan mendongeng, anak dirangsang untuk mengembangkan daya imajinasinya, misalnya membayangkan peri cantik yang baik hati atau kancil yang cerdik, dan dirangsang melontarkan gagasan terhadap pemecahan suatu masalah," saran Kak Seto.

MELIBATKAN ANAK SEBAGAI ANGGOTA KELUARGA :

Dengan membiasakan melibatkan anak dalam pengambilan keputusan, khususnya menyangkut kepentingan dirinya sendiri, misalnya menentukan makanan dan pakaian yang disukai, serta mengajak anak untuk mengomentari berbagai peristiwa, akan memacu anak untuk terus berpikir mengembangkan gagasannya.

Cara yang sederhana, pada usia dini, anak juga sudah dapat diperkenalkan pada kegiatan membaca dan menulis, misalnya dengan cara membuat tulisan nama benda pada karton dan menempelkan tulisan tersebut pada benda yang dimaksud. Ini dapat merangsang daya ingat anak terhadap benda tersebut sekaligus memperkenalkan anak akan bentuk huruf dan tulisan. Kemampuan dasar matematika, anak dapat diperkenalkan pada konsep matematika secara sederhana, misalnya menghitung jumlah anak tangga, menghitung panjang meja dengan jengkal si anak, mengukur tinggi dan berat badannya sendiri.

"Kaitkan semua kegiatan di atas sebagai suatu aktivitas yang menyenangkan dan selalu ditunggu oleh anak, sehingga menumbuhkan hasrat ingin tahu yang besar serta kemampuan logika yang baik," katanya.

PENGUNGKAPAN EKSPRESI :

Selain itu, anak-anak harus diberi kesempatan untuk mengungkapkan perasaan-perasaannya dengan bebas, seperti rasa marah, sedih, takut dan kecewa, namun tetap dalam kondisi wajar, dan orangtua harus dapat berperan sebagai teman serta mendengarkannya, bukan justru semakin menyudutkan sang anak.

Semakin dini pelatihan pengungkapan ekspresi emosi secara wajar diberikan kepada anak, maka anak akan semakin mudah mengendalikan, menguasai serta mengatur emosinya, sehingga anak akan tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang tenang dan mampu menguasai keadaan.

Nah, tak sulitkan menciptakan hal di atas. Jika itu Anda lakukan dengan bertahap dan sempurna, anak yang cerdas, percaya diri, dan kuat mental-spiritualnya akan "lahir" dari rumah Anda.

Pengaruh Musik Pada Kecerdasan Anak :

Pengaruh musik pada kecerdasan anak, tidak hanya kecerdasan berpikir saja, namun juga kecerdasan emosi. Tapi yang pasti, orang tua perlu cermat memilih jenis musik bagaimana yang positif dampaknya dalam menstimulasi otak si kecil.
Musik yang dapat dipergunakan untuk pendidikan dan alat mempertajam kecerdasan manusia adalah musik yang mempunyai keseimbangan 3 unsur:

- Melody
- Ritme
- Timbre (tone colour)

Hasil penelitian Prof. Gordon Shaw dari Universitas California, Los Angeles, membagi sekelompok anak menjadi 3 kelompok:

- Belajar Musik
- Belajar Komputer
- Belajar Keterampilan

Ternyata kelompok pertama menunjukkan perkembangan yang dramatis, yaitu 35% lebih cerdas dari kelompok kedua maupun ketiga.

Usia 3-4 sampai 6 tahun adalah masa yang paling tepat untuk mulai belajar musik, karena masa ini adalah masa terbaik pada perkembangan pendengaran.

Empat Unsur Makanan yang sangat dibutuhkan oleh Otak :

1. OKSIGEN : Oksigen merupakan unsur utama yang diperlukan oleh otak, yang menjadi 'bahan bakar' supaya 'mesin' otak berjalan dengan performa yang sangat tinggi. Begitu 'bahan bakar' oksigen ini tidak bisa disuplai dengan baik, 'mesin' otak akan mengalami kerusakan fatal.

Pastikan anak mendapatkan kualitas oksigen yang sangat baik dan dalam jumlah yang cukup. Permainan yang menggunakan fisik akan sangat baik untuk membantu mengalirkan oksigen ke otak dengan lancar dan cukup.

Hindari lingkungan yang banyak polusi udara, terutama lingkungan yang banyak mengandung gas buang kendaraan bermotor, karena unsur kimia di dalam gas buang seperti CO dan Pb adalah Musuh Utama otak anak jika kita menginginkan anak kita tumbuh dengan cerdas.

2. NUTRISI : Milyaran sel otak anak memperoleh sebagian besar energinya dari makanan dan minuman yang setiap hari anda sediakan. Kandungan nutrisi di dalam makanan dan minuman itulah yang akan menentukan seberapa besar energi yang bisa disuplai ke otak.

JANGAN TERPENGARUH IKLAN :

Jangan terpengaruh dengan berbagai macam iklan tentang makanan otak yang terlalu menonjolkan unsur AA, DHA, dan sejenisnya itu. Unsur tersebut memang perlu, tetapi yang lebih penting lagi adalah pola makan yang bervariasi, seimbang antara kandungan vitamin, mineral, protein, karbohidrat dan lemak.

Jenis makanan apa saja yang mengandung unsur-unsur diatas ? Anda tentu jauh lebih tahu.

3. CINTA & KASIH SAYANG : Kasih Sayang merupakan salah satu unsur makanan otak yang Sangat Penting, dan benar-benar dibutuhkan oleh anak supaya bisa hidup. Begitu pentingnya Kasih Sayang ini bagi anak, tidak terbayangkan bagaimana mental dan emosi seseorang tanpa kucuran kasih sayang.

KASIH SAYANG :

Kasih Sayang ternyata tidak hanya mempengaruhi perkembangan emosi anak, tetapi juga memberikan pengaruh besar terhadap arsitektur otak.

Karena Kasih Sayang ini bentuknya sangat abstrak, kadang-kadang kita orangtua kurang memahami benar apa yang perlu kita lakukan untuk mengekspresikan kata Kasih Sayang ini.

4. INFORMASI : Informasi adalah makanan otak yang Mampu membuat jaringan antar sel-sel otak saling bersambungan dengan kuat dan dalam jumlah yang sangat banyak. Seperti kita ketahui, kecerdasan seorang anak ditentukan seberapa banyak dan kuatnya jaringan antar sel-sel otaknya.

Sumber informasi yang diterima oleh anak melalui panca inderanya berasal dari lingkungan alam dimana anak tinggal. Untuk itu kita perlu memberikan sebanyak mungkin Pengalaman berbagai hal supaya anak memperoleh sebanyak mungkin informasi. Pengalaman yang diterima oleh anak akan menentukan bentuk jaringan di dalam otak, atau dengan kata lain, akan menentukan tingkat kecerdasan anak.

ORANG TUA SEBAGAI SUMBER INFORMASI POTENSIAL :

Selain alam, sumber informasi Terpenting bagi anak adalah Anda, kita sebagai orangtua. Jawaban jawaban kita terhadap segala pertanyaan anak yang mana rasa ingin tahunya sedang berada di puncaknya ini akan menjadi informasi yang melekat kuat di dalam diri anak.

Yang perlu diingat adalah Sikap kita dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kesalahan sikap dalam menjawab akan Mematikan rasa ingin tahu anak, dan akan menyebabkan anak menutup diri untuk menerima informasi-informasi dari luar. Jangan sampai ini terjadi !

Mari kita selalu mengingat ini. Kita minimal memerlukan 4 Unsur Makanan Otak ini jika kita ingin anak kita tumbuh dengan sehat dan cerdas secara fisik, mental dan sosial.


0 komentar:

Posting Komentar